Minggu, 13 Desember 2009

Kisah Nyah Ndut dan Pudel Hitamnya

Hari ini Nyah Ndut lagi berduka. Wajahnya suram berurai air mata. Terduduk ambruk pertanda pasrah. Kembali dilihatnya cermin di tangannya. Raut yang di dalam cermin ternyata tak seindah sangkanya.. Hatinya terluka...


Di kakinya duduk pudel hitamnya. Fifi namanya. Menjilati kaki sang Nyah sambil menghibur mesra.

Pudel yang dulu nakal dan sering digetok sang Nyah, sekarang bagai kena amnesia. Lupa sejarah.

Pudel manis bergulung manja, di bawah kaki sang Nyah... Seolah berkata, aku akan selalu menjagamu Nyah...Jangan lagi berduka...

Hari ini, Nyah Ndut tengah menuai laba, dari kepiawaiannya bermain drama..


Sebuah Cerpen oleh Agnes Bemoe
Pekanbaru, 9 Desember 2009

1 komentar:

  1. Cerita Pendek berseri ini saya tulis, untuk menuangkan pendapat tentang yang terjadi di sekeliling saya, yang tidak bisa saya ungkapkan secara non-fiksi. Banyak yang belum bisa menerima dunia tulis-menulis dengan polemik mengenai tesis-antitesisnya. Hal itu menyedihkan saya. Saya menuangkannya dalam bentuk cerpen. It works for healing my mind...

    BalasHapus