Minggu, 13 Desember 2009

Kisah Nyah Ndut dan Pudel Hitamnya

Syahdan Fifi, pudel hitam sang Nyah, tak terima perilaku cermin celaka. Mengapa memancar wajah sang Nyah, buruk belaka.. Teringat ketika ia, haturkan cermin celaka itu pada sang Nyah, dengan moncong kecilnya... Sang Nyah menangis mengiba.. Fifi tak kuasa menahan murka. Cermin celaka, bersiaplah untuk sebuah bala, pikir Fifi, pudel setia.

Setia? Pudel nakal yang dulunya sering digetok sang Nyah, sekarang seperti kena amnesia. Lupa sejarah...

Berlari-lari tergesa, Fifi si pudel setia, pergi ke Manusia Setengah Dewa. Fifi, pudel setia mendesak Manusia Setengah Dewa: cermin harus terima mala, atas pancaran buruk rupa sang Nyah...

Manusia Setengah Dewa bersabda: lempar batu untuk cermin tak beretika! Rajam hingga tak bernyawa! Manusia Setengah Dewa tlah bersabda.
Fifi, si pudel setia, langsung bersuka. Akhirnya, tamat riwayatmu, cermin celaka. Dan aku melenggang bak primadona.. Fifi, pudel hitam yang tiba-tiba setia...

Sementara sang Nyah, masih berderai air mata... Wahai, hatiku yang luka dan teraniaya... Karena cermin celaka, buruk rupanya tersebar ke mana mana.. Sang Nyah tambah deras berurai air mata... Semakin tampak ia berduka, semakin baik nampaknya... Maka, sang Nyah menambah duka di wajahnya... Bertutur ia, penuh bunga... Dan seperti yang ia duga, Sang Manusia Setengah Dewa terperdaya...

Hari ini, Fifi si pudel setia, melempar batu pertama, pada cermin celaka...

Hari ini, Manusia setengah Dewa melampiaskan murka pada cermin celaka di hadapan mereka...

Sang Nyah, dalam hati tertawa...

Pekanbaru, 9 November 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar